Menurunkan ayam ke gelanggan adalah hal yang paling penting untuk mengukur sejauh mana hasil ternakan ataupun hasil rawatan kita pada ayam selama ini. Akan tetapi turun gelanggang juga menjadi momok bagi kebanyakan penggemar karena disinilah nama dan ayam bangkok yang kita miliki sesungguhnya di ukur sejauh mana kualitas dan ketahanannya. Dan inilah yang membuat kebanyakan penggemar selalu ragu untuk turun ke gelanggang.
Menurunkan
ayam bangkok ke gelanggang bukanlah suatu hal yang mudah. Karena ayam
harus benar-benar dalam kondisi yang prima baik dari sisi mental, daya
tahan, tenaga, kecepatan dan faktor penting lainnya. Karena bila tidak,
tak jarang turun ke gelanggang hanya membuat kita mengorbankan ayam
yang kita miliki dan tak jarang penggemar yang pulang dari gelanggang
harus membawa muka merah akibat kekalahan yang diterima. Sehingga
kapanpun kita memutuskan untuk turun gelanggan, maka segala sesuatunya
harus siap, baik untuk ayam maupun kita sendiri. Karena apapun
ceritanya, sebagus manapun rawatan ayam yang telah kita lakukan, yang
namanya Ayam akan tetap kalah sama Ayam. Dan sampai sekarang tidak ada yang bisa menjamin kalau ayam yang kita miliki akan selalu menang di gelanggang.
Disini
kami akan mencoba untuk men-share sedikit tips untuk mempersiapkan
ayam yang akan diturunkan ke gelanggang, khususnya di dalam melakukan
latihan phisik.
Persiapan Phisik Ayam
Ayam
yang akan turun ke gelanggan, biasanya kami berikan training minimal
selama 30 hari penuh. Beberapa training yang kami lakukan setiap harinya
yaitu: Memberikan sedikit senam pada ayam di pagi hari (antara Jam 8-9
pagi) untuk melatih dan melenturkan otot2. Training2 yang dapat
dilakukan antar lain:
· Senaman leher,
dengan cara memutar leher ayam dengan tangan kearah kiri dan kanan
sebanyak masing2 30 putaran Putaran jangan dilakukan terlalu cepat,
lakukan kira2 1 detik per putaran. Fungsi senaman leher adalah melatih
otot2 leher agar lebih lentur sewaktu menekuk leher lawan ataupun
mencari kepala lawan untuk dipukul.
· Senaman badan,
dengan cara memutar badan ayam kearah kiri dan kanan masing2 30
putaran. Ayam diputar dengan cara memasukkan tangan kita ke salah satu
celah sayap ayam dan memutarnya secara perlahan (putaran kanan tangan di
sayap kir, dan sebaliknya). Fungsi senaman badan adalah untuk
membiasakan ayam melakukan putaran saat bertarung, khususnya posisi
kaki2 dan badan.
· Senaman sayap + kaki,
dengan cara mengangkat ayam pada dada dengan menggunakan telapan
tangan. Ayam akan terlihat seakan-akan memberikan pukulan kaki ke lawan
di depannya sekaligus mengepakkan sayapnya. latihan ini dapat diberikan
30 kali.
· Senaman kaki,
dengan cara menekang punggung ayam ke arah bawah sambil mendorongnya
ke arah depan. Latihan ini biasa disebut dengan push-up ayam. latihan
juga dapat diberikan 30 kali setiap harinya.
· Senaman sayap,
dengan cara menjantur ayam. Dalam menjantur ayam, jangan sekali2
melakukan janturan secara statis, maksudnya ekor ayam dipegang trus
menerus di atas sampai beberapa detik. Janturan statis hanya akan
membuat kerusakan pada ekor ayam dan tak jaran menyebabkan kerusakan
pada pinggang ayam. Janturan yang lebih bagus akan "Janturan ikutan".
Dimana ayam diangkat setinggi2nya dengan kedua tangan, satu tangan
memegang dada ayam dan satunya lagi memegang ekor di dekat panggal.
Kemudian tangan di dada ayam di lepas sambil tangan satunya yang
memegang pangkal ekor ikut turun kebawah searah dengan jatuhnya ayam.
Latihan ini dapat dilakukan 5-10 kali.
Senaman
di atas sudahlah cukup di pagi harinya dan biasanya akan memakan waktu
5-10 menit untuk menyelesaikan seluruh senaman tersebut. Setelah ayam
mendapat senaman2, maka ayam kita lepaskan sebentar untuk melemaskan
kembali otot2nya sekitar 5 menit, kemudian langsung bisa dimandikan dan
dijemur di panas pagi hari. Memandikan ayam tidak perlu terlalu basah,
ini hanyalah untuk menyegarkan ayam setelah memperoleh senaman.Ayam
dijemur jangan terlalu lama, 15 menit
waktu penjemuran sudahlah cukup. Dan setelah dijemur, ayam bisa
dilepas kembali ataupun dimasukkan ke kandang umbaran sampai siang
hari. Dan di siang hari ayam diistirahatkan di kandang tidurnya, kalau
istilah kami diberikan "Bobok Siang".
Setelah
memperoleh Bobok Siang, di sore hari di pukul 16.00-17.00 ayam kembali
kita beri training. Training yang akan kita berikan adalah "Training Lari"
yang dapat dilakukan melalui lari kurung/Appelaringeng (sorry kalo
istilahnya beda di kota lain, yang saya pakai adalah istilah BONE
hehehe).
Untuk lari kurung,
alat bantu yang kita perlukan yaitu sepasang kurunan ukuran besar dan
kecil dan 1 ekor ayam pejantan lainnya. ayam jantan lainnya di letakkan
di dalam kurungan kecil, kemudian ditutup kembali dengan kurungan
besar sehingga terdapat jarak sekitar 10cm. Kemudian ayam yang akan
kita latih dilepaskan di luar kurungan besar. Bila kita lakukan hal
ini, maka ayam yang menerima latihan akan mencoba untuk bertarung
dengan ayam yang terletak di dalam kurungan kecil. Dan karena adanya
jarak antar kurung kecil dan besar, maka ayam akan trus mencari2 celah
untuk bertarung yang akhirnya membuatnya berlari trus menerus
mengelilingi kurungan besar. Lari ayam akan dimulai perlahan dan
semakin cepat sejalan dengan semangatnya untuk bertarung. Latihan ini
bisa kita lakukan 15-30 menit setiap harinya.
Setelah
memperoleh latihan lari, ayam kembali kita lepaskan 5 menitan untuk
melemaskan otot2nya. Dan setelah itu ayam akan kita berikan vitamin dan
suplemen yang akan kami jelaskan pada tulisan berikutnya.
Hal
yang perlu diingat, jangan terlalu memaksakan latihan/senaman ayam.
latihan/senaman di atas dapat ditingkatkan jumlahnya sejalan dengan
perjalanan latihan dari hari ke harinya. # 2.rawatan mental Setelah
sehari-melakukan rawatan Phisik ayam seperti pada tulisan kami
sebelumnya (Rawatan Gelanggang: Part 01 - Phisik),
maka training yang selanjutnya harus kita lakukan adalah memperkuat
mental dan pengalaman tarung ayam. Satu-satunya cara yang dapat kita
lakukan adalah dengan menjajal ayam dengan untulan ataupun ayam bangkok
lainnya. Latihan ini sangat diperlukan oleh ayam bangkok yang akan
diturunkan ke gelanggang untuk memperkuat mental dan memberikan
pengalaman tarung yang lebih padanya.
Dalam
waktu 30 hari, semakin banyak latihan jajal yang kita lakukan maka
semakin baik hasil yang akan kita peroleh. Jajal bisa dilakukan 5 kali
sehari, dan paling sedikit adalah 7 hari sekali, sehingga dalam waktu
training 30 hari, ayam akan menerima minimal 4-7 kali latihan tarung.
Jajalan yang biasa kami lakukan adalah di sore hari di pukul 16.00-17.00, dan bila ayam memperoleh latihan jajal, maka latihan lari tidaklah perlu dilakukan. di Jajalan pertama,
tidak perlu dilakukan terlalu lama, biasanya hanya 1 ronde (10 menit)
dan inipun dilakukan dengan membungkus paruh dan jalu ayam baik untuk
ayam yang akan dilatih maupun lawan tandingnya. Tujuan membungkus paruh
dan jalu ayam selain untuk menghindari terjadinya luka pada ayam yang
akan dilatih adalah untuk meningkatkan emosi ayam bila bertarung. Paruh
dan jalu yang dibungkus akan membuat ayam susah untuk melakukan pukulan
dan kebanyakan hanya mengeluarkan teknik2 yang memberikan banyak
gerakan cepat sehingga sangat bagus untuk otot2 ayam. Sampai dengan jajal ke-2, kita tetap membungkus paruh dan jalu ayam dan jajal dilakukan sama selama 10 menit.
Di jajal ke-3 sampai ke-4, paruh dan jalu masih dalam keadaan terbungkus, akan tetapi durasi jajal ditingkatkan menjadi 2 ronde (2x10 menit).
Di jajal ke-5,
latihan mulai mencapai puncaknya dan jajal kita lakukan tetap 3x10
menit, dan disini, paruh dan jalu ayam yang akan kita latih tidak akan
kita bungkus, akan tetapi paruh dan jalu lawan masih dalam kondisi
dibungkus. Di jajal ke-5 ini, akan terlihat perbedaan dan peningkatan
gaya, kecepatan dan pengalaman tarung ayam yang sedang kita latih.
Biarkan dia sesuka dan sesenangnya melakukan pukulan2 ke arah lawan yang
kondisi paruh dan jalunya terbungkus, sehingga disinilah akan mulai
membentuk mental tarung yang sepenuhnya. Mental dan Rasa percaya diri
ayam akan meningkat dengan baik karena terus-terusan bisa memukul lawan
dengan mudah. Walaupun terkesan seperti menyiksa lawan tarung, akan
tetapi hal ini sangat diperlukan bagi ayam yang kita latih. Di jajal
ke-5 ini, bisa kita pastikan, kalau memang ayam yang kita latih adalah
tipe ayam pukul, maka rata2 pukulannya akan mengenai tempat2 vital
lawan. Dan bila ayam tersebut adalah tipe jalu,
maka minimal di 5 menit pertama, beberapa tikaman sudah tersarang ke
lawan tarungnya, dan bila tidak ada satupun tikaman jalu yang tersarang,
berarti ayam yang kita latih bukan tipe ayam jalu dan sebaiknya jalu yang dimilikinya kita potong saja karena akan merugikannya bila di gelanggang harus bertemu dengan lawan lain yang memiliki jalu.
Di jajal ke-6,
latihan sudah masuk ke tahap seperti aslinya. Paruh lawan tarung sudah
tidak dibungkus lagi, akan tetapi jalu lawan tetap kita bungkus untuk
menghindari luka serius pada ayam yang kita latih. Jajal ke-9 tetap
selama 3x10 menit. Di jajal ini ayam yang kita latih akan merasakan
bagaimana menerima patukan2 dan banyak pukulan dari lawan. Dan yang
pasti ayam yang kita latih akan mengalami pendarahan disekitar mukanya
akibat patukan. Hal yang kita harapkan adalah, semakin banyak patukan
dan darah di mukanya, maka semakin tinggi semangat dan mental tarungnya.
Hal ini karena ada sedikit mitos tentang ayam bangkok, bawah semakin
banyak darah yang dikeluarkannya maka akan semakin tinggi pula semangat
tarungnya (but who knows....).
Setelah
jajal ke-6 adalah saatnya untuk istirahat minimal selama 5 hari untuk
menyembuhkan luka dan mengembalikan tenaganya. Ayam tidak perlu
menerima latihan lari di sore hari akan tetapi senaman pagi tetap kita
lakukan. Hal ini untuk menghindari terjadinya kelelahan yang terlalu
tinggi pada ayam. Bila di jajal ke-9 ayam mengalami banyak luka di
bagian muka, maka pengobatan harus dilakukan agar luka2 cepat kering
dan sembuh. Bekas-bekas luka yang timbul secara tidak langsung
memberikan nilai lebih bagi ayam, karena kulit2 mukanya akan semakin
tebal dan lebih tidak mudah untuk terluka.
Setelah masa istirahat dan penyembuhan luka selesai, maka jajal ke-7 (terakhir) bisa
kita lakukan. Bagi kami, jajalan ini adalah yang terakhir sebelum ayam
dapat turun ke gelanggang. Jajalan dilakukan full 5x10 menit ataupun
sampai lawannya lari, akan tetapi diusahakan untuk mencari lawan tarung
yang memiliki mental yang cukup kuat sehingga dapat menyelesaikan
maksimal tarung 5x10 menit.
Di jajal ke-7 ini,
ayam yang kita latih harus mampu menyelesaikan 5x10 menit durasi
tarung, bila ternyata ayam tidak mampu dan dironde ke 4 atau ke-5 tenaga
ayam habis dan tidak bisa memukul lagi, maka jajal kita stop dan
berarti ayam yang kita latih belum siap untuk turun ke gelanggang. Ayam
yang siap ke gelanggang adalah ayam harus mampu menyelesaikan durasi
tarung minimal 5x10 menit.
Hal
yang perlu diingat bahwa, sebisanya lawan2 tanding yang diperoleh ayam
yang kita latih memiliki teknik tarung yang berbeda-beda sehingga
pengalaman yang akan diperolehnya pun akan semakin banyak.
Akhir
kata, semakin banyak jajal yang diterima ayam yang kita latih, maka
akan semakin kuat mental dan pengelaman tarung yang diperolehnya. Akan
tetapi semua jajalan yang kita lakukan tetaplah harus memperhatikan
unsur kehati-hatian, karena kalau tidak, tak jarang upaya latihan yang
telah kita berikan hanyalah sia-sia belaka.... # 3.. pola makan.
Setelah sehari-melakukan rawatan Phisik dan Mental ayam seperti pada tulisan kami sebelumnya (Rawatan Gelanggang: Part 01 - Phisik, Rawatan Gelanggang: Part 02 - Mental),
maka perawatan yang terpenting lainnya adalah menjaga pola makan dan
suplemen yang akan kita berikan ke ayam. Pola makan dan suplemen ayam
harus kita jaga sebaik-baiknya dengan teratur dan disiplin, sehingga
saat memperoleh latihan senam dan jajal, ayam tidak akan mengalami
kekurangan gizi (sakit kuning).
Makanan Utama
Untuk pemberian makanan utama, dapat dibedakan untuk jenis ayam yang akan kita latih. Bila ayam yang dilatih adalah tipe pukul, maka makanan yang diberikan harus lebih banyak mengandung unsur karbohidrat dan protein untuk memperkuat otot2nya. Kandungan lemak juga penting untuk ayam tipe pukul untuk cadangan tenaganya. Makanan utama yang biasa kami berikan adalah Jagung yang telah direndam semalaman ataupun campuran antara Jagung gabah dengan perbandingan 1:1. Pemberian makanan utama diberikan di pagi hari setelah menerima latihan senaman dan di sore hari setelah menerima latihan lari. Bila di Sore hari ayam menerima latihan jajal, maka makan sore tidak perlu dilakukan.
Untuk pemberian makanan utama, dapat dibedakan untuk jenis ayam yang akan kita latih. Bila ayam yang dilatih adalah tipe pukul, maka makanan yang diberikan harus lebih banyak mengandung unsur karbohidrat dan protein untuk memperkuat otot2nya. Kandungan lemak juga penting untuk ayam tipe pukul untuk cadangan tenaganya. Makanan utama yang biasa kami berikan adalah Jagung yang telah direndam semalaman ataupun campuran antara Jagung gabah dengan perbandingan 1:1. Pemberian makanan utama diberikan di pagi hari setelah menerima latihan senaman dan di sore hari setelah menerima latihan lari. Bila di Sore hari ayam menerima latihan jajal, maka makan sore tidak perlu dilakukan.
Untuk tipe ayam jalu,
maka Makanan utama harus banyak mengandung karbohidrat, akan tetapi
tidak perlu mengandung terlalu banyak protein dan lemak. Ayam jalu
memerlukan kelincahan pukulan sehingga kandungan karbohidrat yang
terpenting untuk tenaga, sedang kandungan lemak dan protein hanya akan
membuat ayam mengalami peningkatan berat badan dan pembentukan otot yang
tidak terlalu diperlukan. Makanan yang biasa diberikan adalah gabah
rendaman murni ataupun campuran gabah jagung dengan perbandingan
3:1.Pemberian makan utama sama dilakukan seperti di atas.
Dalam pemberian makanan utama,
takaranya tidak perlu terlalu banyak sampai2 tembolok ayam sangat
besar, akan tetapi diberikan sesuai dengan ukuran berat badannya, yang
bisa diberikan dengan perbandinga berat badan dengan makanan adalah
15-20:1 sesuai dengan kebutuhannya. Dengan kata lain bila berat badan
ayam adalah 4kg, maka sekali makan bisa diberikan sebanyak 200-250gram
sesuai dengan tingkat nafsu makan ayam. Dan jangan lupa untuk memberikan
ayam minum setelah makanan utamanya dihabiskan.
Makanan/Vitamin SuplemenMakanan/Vitamin
Suplemen biasanya diberikan di malam hari tepat sebelum ayam tidur di
malam harinya, hal ini ditujukan agar seluruh kandungan gizi yang
diberikan dapat terserap dengan baik pada ayam. Makanan dan vitamin
suplemen yang diberikan rutin setiap harinya adalah sebagai berikut:
· Vitamin
lengkap A,B Compex,C,D,E,K yang diberikan masing2 1 butir. Vitamin
yang diberikan tidak perlu vitamin yang mahal, kami biasa memberikan
vitamin keluaran IPI.
· 1/2 jempol gula merah yang dilunakkan dengan air (Untuk tambahan karbohidrat)
· 1/4 atau 1/2 buah Tomat. (Untuk menyegarkan dan membantu pencernaan ayam)
· 1
Butir telur puyuh bulat yang telah direbus. (Untuk tambahan protein).
Untuk tipe ayam jalu pemberian telur puyuh rebus bisa diperjarang
menjadi 2-3 hari sekali.
Suplemen yang diberikan 4-5 hari sekali (sebaiknya di malam setelah ayam memperoleh latihan jajal):
· 1 butir pil minyak ikan. (Untuk mempercepat pertumbuhan dan memperkuat bulu)
· 1 butir pil kalq. (Untuk memperkuat tulangan)
· 1/4 jempol kunyit (Untuk membantu pencernaan dan menyehatkan perut ayam)
Bila
kita ingin memperoleh hasil yang lebih maksimal, seminggu sekali ayam
bisa diberikan suplemen Brands sari pati ayam sebanyak 1 buah sendok
teh. Akan tetapi pemberian ini tidak terlalu diperlukan hanya ditujukan
untuk memaksimalkan pemberian makanan.
Perlu
diingat bahwa, selama periode training sebelum turun ke gelanggan,
latihan senam dan jajal yang kita lakukan pada ayam akan sangat sangat
menguras tenaga ayam sehingga pola makan dan suplemen yang baik dan
teratur sangatlah diperlukan untuk menjaga keseimbangan kesehatannya.
Banyak cara ataupun metode lain ataupun suplemen lain yang diberikan
oleh penggemar kepada ayam, akan tetapi pola makan dan suplemen di atas
sudahlah sangat cukup bagi ayam yang kita latih untuk turun ke
gelanggan. Dan selain itu faktor biaya perawatan juga harus menjadi
perhatian kita.
Memang
benar, bila dilihat dari pola latihan senam, jajal, serta pola makan
dan suplemen akan sangat banyak menguras tenaga dan biayanya, akan
tetapi hal ini akan menjadi setimpal dengan hasil dan kesenangan yang
akan diperoleh bila nantinya ayam yang kita turunkan ke gelanggan
memperoleh kemenangan. Dan bila hal ini dapat kita peroleh, maka tenaga
dan biaya yang kita keluarkan akan terasa lebih ringan.
Akhir
kata, pola makan dan suplemen di atas adalah kebiasaan yang kami
lakukan sewaktu melakukan perawatan ayam untuk turun ke gelanggang, akan
tetapi seluruh pola di atas dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi dari masing-masing penggemar. # 4. penutup
Setelah kita selesai
melakukan latihan senaman, latihan jajal serta menjaga pola makan dan
suplemen sehari-hari pada ayam yang kita latih, maka hal yang tetap
perlu kita lakukan adalan melihat sejauh mana perkembangan kemajuan
persiapan ayam untuk turun ke gelanggang. Seluruh latihan dan pola makan
yang kita berikan kita harapkan nantinya akan mampu memberikan hasil
yang maksimal sewaktu ayam bertarung di gelanggang yang akhirnya akan
membuahkan kemenangan.
Dan sebagai penutup,
hal terakhir yang perlu kita lakukan adalah memberikan usaha terakhir
sebelum ayam turun di gelanggang. Dan hal ini kita lakukan adalah tepat
di malam hari sebelum ayam turun ke gelanggang. Hal yang kita lakukan
dengan memberikan suplemen terakhir bagi ayam kesayangan kita. Suplemen
yang diberikan ditujukan agar ayam mampu mengeluarkan dan menghasilkan
tenaga yang maksimal sewaktu bertarung.
Banyak macam
suplemen terakhir yang diberikan sebelum bertarung, akan tetapi hal
yang biasa kami berikan adalah dengan memberikan suntikan suplemen Neurobion cair
sebanyak 2-3cc. Memang ini terkesan seperti memberikan dopping ke
ayam, akan tetapi dari pengalaman yang kami peroleh cukup baik
memberikan hasil bagi ayam yang diturunkan ke gelanggang.
Neurobion
cair dapat dibeli secara bebas di apotik, dan ini memang diperuntukkan
bagi manusia untuk meningkatkan stamina, dan bagi ayam hal yang sama
juga dapat kita peroleh.
Akan
tetapi, pemberian suntikan neurobian tidak bisa sembarangan dilakukan,
biasanya suntikan diberikan tepat di malam hari sebelum ayam turun ke
gelanggan di besoknya dan diberikan pada saat ayam benar-benar dalam
kondisi tenang, dan biasanya kami berikan tepat saat ayam akan tidur di
malam hari.
Banyak
pertanyaan mengapa hal ini harus dilakukan pada saat kondisi ayam
sedang tenang dan saat hampir tidur. jawabannya adalah karena cairan
neurobion ataupun sejenis dopping ayam lainnya akan secara langsung
berpengaruh terhadap metabolisme ayam khususnya aliran darah dan jantung
ayam. Sehingga bila diberikan saat ayam sedang aktif, maka lebih
cenderung menyebabkan ayam menjadi semakin aktif bahkan bisa2 tidak
tidur semalaman yang menyebabkan kecapaian di besok harinya. Dan tak
jarang menyebabkan efek negatif terhadap ayam seperti pernafasan yang
berat (mulut cengap2) dan bisa2 muka ayam menjadi merah padam bahkan
biru. Sehingga atas alasan inilah mengapa pemberian harus kita lakukan
saat ayam tenang dan hampir tidur sehingga tubuh ayam lebih gampang
menyesuaikan cairan/dopping yang baru disuntikkan padanya.
Perlu
diingat bahwa pemberian neurobion ataupun dopping lainnya haruslah
sesuai dengan dosisnya, jangan pernah memberikan suntikan neurobion
lebih dari 3cc karena hanyalah efek negatif yang jadinya akan timbul
pada ayam. Dan setelah diberi suntikan, maka sebisa mungkin ayam harus
benar2 bisa kita istirahatkan dan tidur bila ayam menjadi semakin aktif
maka bisa dipastikan besok hari bukanlah waktu yang tepat untuk
menurunkannya ke gelanggang
Di
pagi hari sebelum ayam kita bawa ke gelanggang, hal terakhir yang
biasa kami lakukan adalah memberikan ayam setengah jempol gula merah
lunak dan parutan 1/4 timun dan diberikan minum secukupnya. Ayam tidak
perlu diberikan makan karena masihlah cukup kandungan gizi dari hasil
pemberian kita di hari2 sebelumnya. Dan jangan lupa, pemberian suplemen
vitamin, minyak ikan, telur puyuh, dll harus di stop 1 hari sebelum
ayam diturunkan ke gelanggang.
Akhir kata,
setelah seluruh upaya kita memberikan latihan dan menjaga pola makan
pada ayam, hal terakhir yang kita lakukan adalah berharap semoga ayam
yang akan kita turunkan ke gelanggan dapat menang.
Jangan lupa, apapun cerita dan hasilnya,
Ayam akan kalah dengan ayam, Kalau memang kita memutuskan untuk turun
ke gelanggang, maka menang atau kalah adalah hal yang biasa dan harus
kita terima. Tapi walaupun gitu, paling tidak kita telah memberikan
usaha yang maksimal pada ayam kesayangan kita.
cara
perhitungan sisik yang lain kalau percaya , Saya pernah diajari
menilai sifat tarung ayam berdasarkan jumlah sisik jari depan ayam, kita
hitung jumlahnya berapa (Sampai pangkal jari), kemudian kita bagi
empat, jika:
Sisa 1 disebut bersifat Kul (kura-kura) sifatnya lambat tapi tahan pukul
Sisa 2 disebut Bersifa Kudo (KUda) sifatnya beringan dan gak aturan
Sisa 3 bersifat Wanoro (Kera) sifatnya lincah dan cekatan
Sisa 4 Bersifat Mo (Harimau); sifatnya ganas dan terkamannya mematikan. My be ada manfaatnya.
Kesulitannya adalah ketika kita mau ngitung sisik jari ayam tersebut sering bergerak-gerak dan sulit menentukan pangkal jari. (sisik jari yang terakhir)
Sisa 1 disebut bersifat Kul (kura-kura) sifatnya lambat tapi tahan pukul
Sisa 2 disebut Bersifa Kudo (KUda) sifatnya beringan dan gak aturan
Sisa 3 bersifat Wanoro (Kera) sifatnya lincah dan cekatan
Sisa 4 Bersifat Mo (Harimau); sifatnya ganas dan terkamannya mematikan. My be ada manfaatnya.
Kesulitannya adalah ketika kita mau ngitung sisik jari ayam tersebut sering bergerak-gerak dan sulit menentukan pangkal jari. (sisik jari yang terakhir)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Menyempatkan Diri untuk Melihat Blog Ini
Jaya Slalu Ayam Aduan Bone.Peace!!!!!!